Ironis, areal pertanian yang tersebar di 13 wilayah provinsi yang mana tujuh provinsi menjadi sentra produksi mengalami banjir terluas, yakni Jawa tengah, Jawa timur, Jawa barat, Aceh darussalam, Kalimantan Barat, Banten dan Sumatra utara (Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian, 09/01/08). Dan kala musim kemarau tiba krisis air tak dapat terhindarkan. Sungguh potret alam yang terus berulang tanpa ada penanganan yang berarti.
Kerusakan hutan dan hilangnya daerah resapan dikota-kota besar akibat pembangunan gedung dan mall skala besar merupakan penyebab utama. Wilayah yang seharusnya menjadi daerah pertahanan justru hilang fungsi dan menjadi ladang profit oriented. Lemahnya aparat dalam menindak oknum-oknum yang terlibat dalam kasus tersebut jelas makin mempersulit penanganan atas kejahatan lingkungan. Parahnya, justru beberapa aparat pemerintah maupun warga yang terlibat didalam kasus tersebut justru dilepaskan lagi setelah tertangkap (LBH bandar lampung). Selama ini pemerintah belum mampu memberikan solusi konkret atas peristiwa bencana yang terjadi. Dan dari pihak masyarakat sendiri belum terdapat penanggulangan yang membentuk kesadaran lingkungan. Yakni adanya sikap dalam memposisikan alam sebagai sahabat. Padahal pada kenyataannya masyarakat indonesia lebih dekat dengan lingkungan alamnya ketimbang teknologi.
Untuk itulah, penting memperkenalkan anak terhadap pelestarian lingkungan sejak usia dini sebagai upaya penanggulangan jangka panjang. Lewat hal-hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya dan sering mengajak mereka berinteraksi langsung dengan tumbuh-tumbuhan, bagaimana cara merawat dan memberitahukan fungsi-fungsinya. Dengan cara melibatkan mereka dengan kegiatan penanaman pohon juga tidak bisa dianggap hal remeh. Karena dari situ mereka memperoleh pemahaman pentingnya tumbuh-tumbuhan bagi kelangsungan makhluk hidup.
Kegiatan outbound yang sekarang menjadi trend juga menjadi sarana terbaik menghantarkan mereka untuk bersahabat dengan alam. Semakin Banyaknya kegiatan anak-anak yang dibenturkan langsung dengan alam akan merangsang mereka dalam memaknai alam. Tidak perlu membutuhkan biaya mahal karena mengajak mereka keluar untuk melihat pekarangan sekitar sudah merupakan bentuk pendidikan. Hal inlah yang harus terus diupayakan sehingga terbentuk mental-mental yang cinta terhadap alam dan menjaga kelestariannya.
Upaya tersebut juga harus dibarengi dengan penanggulangan jangka pendek. Yakni,pemerintah harus mengajak warga masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian hutan sebagai wujud pertahanan kearifan budaya lokal. satu bentuk kepedulian untuk memulihkan kondisi linkungan yang sudah parah.
Pemerintaah harus memfasilitasi masyarakat melalui berbagai bekal yakni penyuluhan dan sarana yang menunjang. Semisal, bibit dan alat-alat penunjang lainnya. Konkretnya, pemerintah dan masyarakat sama-sama memprioritaskan keselamatan bersama dibandingkan profit oriented dari hasil hutan.
Adanya kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah diharapakan mampu mengeliminir adanya illegal loging secara besar-besaran yang dampaknya jelas akan merusak lingkungan dan menimbulkan berbagai bencana.